Langsung ke konten utama

Postingan

KEADILAN MILIK SEMUA MANUSIA

Mungkin bisa saya usulkan kalau Indonesia harus bisa memberi pengarahan, pengayoman atau lebih mempererat sistem kemesraan dan hubungan sosial yang baik dari pada saling membenci sesama manusia yang lain. Orang saling menikam dari belakang, orang tidak henti-hentinya mencari aib atau kesalahan orang lain. Tidak ada yang lebih nikmat ketika orang belum menyalahkan orang lain. Banyak orang kurang puas memakan nasi sebagai kebutuhan primernya. Dia lebih memilih makan gunjingan orang lain yang menurunkan harga diri saudaranya sendiri. Saat ini bukan lagi krisis moneter seperti pada era Presiden Soeharto, semua rakyat krisis pangan, uang dan berbagai kebutuhan pokok lainnya. Bukan itu masalahnya, tapi masalahnya adalah krisis harga diri, krisis keadilan, krisis sosial, krisisnya orang-orang yang tidak bisa menghargai satu sama lain. Sesama manusia, entah itu kelompok, individu, ras ataupun golongan tidak berhak mendiskriminasi sesama manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan,...

Antropomorfisme Mangga dalam Cerpen Lalijiwo Karya Wina Bojonegoro

Cinta selalu menemukan bagaimana caranya kembali. Kembali ke tempat di mana cinta itu perlu ruang untuk menuangkannya. Ibarat tulisan, sebuah tulisan tidak bisa berdiri hanya sebagai tulisan, ia terdiri dari beberapa huruf, kata, kalimat sampai beberapa paragraf. Seperti itulah cinta, jika tidak ada tempat untuk berpijak, maka komponen-komponen di dalam cinta terkadang menjadi pudar dan semakin pudar maka semakin menghilang. Oleh karena itu, cinta tidak bisa lahir dan hilang tiba-tiba. Cinta pasti ada sebab akibat kenapa cinta bisa tumbuh, semakin disiram, justru semakin subur, semakin dirawat, semakin bagus strukturnya. Jadi bukan hanya tumbuhan yang bisa dirawat, namun cinta juga butuh hal yang serupa, karena cinta hidup, di dalamnya ada hasrat dan dorongan dari diri manusia untuk selalu bersama, di sampingnya, dan selalu ada untuknya. Di sisi lain, rasa cinta juga sebagai pembatas untuk sesuatu yang dicintainya. Hal tersebut tentu menjadi salah satu daya negatif ...

Kamui, Ninja yang Berlari Menghilangkan Kesepiannya

Sumber gambar:IMDb Abad ke-17 pada era Tokugawa di sebuah pedesaan miskin lahir seorang anak laki-laki bernama Kamui. Tokugawa atau nama lainnya Keshogunan Tokugawa. Tokugawa Bakufu (1603-1868), dan Keshogunan Edo merupakan diktator militer feodalisme di Jepang yang didirikan Tokugawa Leyasu. Saat itu juga disebut dengan zaman Edo, karena ibu kotanya terletak di Edo atau sekarang lebih dikenal nama Tokyo.  Kehidupan Kamui sangat memprihatinkan, karena semasa kecil ia dikucilkan oleh masyarakat Hirarki. Tetapi dengan seiring berkembangnya waktu, Kamui tercipta menjadi pemuda kuat dan tahan banting, lantaran setiap hari hidupnya penuh tekanan, himpitan, dan kekhawatiran.  Dari pengalaman itu, ia berlatih jadi Ninja yang kuat. Dia mempunyai keinginan sangat kuat yaitu hidup bebas, hidup sendiri sesuai kehendaknya, tidak ada batasan-batasan atau tekanan di luar dari dirinya. Ninja merupakan jalan hidup yang sudah dijalaninya, tetapi juga ditinggalkan. Naluri seorang Kamui member...

Wajah Baru Media Pers: Transformasi Antara Online dan Cetak

Seperti pada peringatan sebelumnya, tiap tahun pers selalu diperingati sebagai hari kebebasan seseorang untuk menuangkan pendapatnya berupa kreatifitas yang berbentuk narasi bermacam-macam wujudnya . Tujuan utamanya adalah memang untuk kemudahan ketika arus informasi berjalan ke masyarakat , turun ke wilayah arus bawah yang membutuhkan informasi lebih banyak. Oleh karena itu, pers dijadikan sebagai media yang menunjang kemudahan orang agar mencapai tujuannya, yaitu menyuarakan suaranya. Salah satunya adalah m edia online, secara harfiah, media dimaknai kemudahan atau alat manusia supaya apa yang diinginkan bisa terlaksana dengan lancar. Akan tetapi media dalam hal ini mempunyai basis massa atau basis online, di mana keterkaitanya mencangkup banyak orang dan keterpengaruhannya pun menyeluruh di segala aspek informasi masyarakat, namun secara maya. Hal itulah yang saat ini bisa kita lihat bersama , sudah menjadi budaya hedonisme media massa , s emua orang bisa men...

Menyelisik Marwah Pendidikan Indonesia

Salah satu acuan negara maju saat ini bisa dilhat dari perkembangan pendidikan di dalamnya. Saya percaya, namanya perkembangan pasti dimulai dari kualitas rendah kemudian ke tinggi. Tidak ada suatu proses perkembangan langsung melonjak pada posisi teratas. Pasti dimulai pada proses sederhana, kemudian seiring berjalannya waktu, proses tersebut mampu berkembang jadi maju. Agaknya saya meyakini betul, percaya diri dengan konsep itu. Bersyukurnya, proses pendidikan di Indonesia masih terlihat berkembang, artinya bisa dikatakan jalan terus. Jika mengacu pada kinerja beberapa menteri pendidikan yang sudah-sudah, bisa dilihat, di setiap pergantian menteri pasti ada perubahan di dalamnya. Perubahan memang tidak bisa dielakkan pada setiap diri pribadi manusia, tapi jangan dilihat dari sisi alamiah manusianya, mari kita tengok sebentar, yang namanya perubahan tentu ada perbaikan dari sebelumnya. Perbaikan tersebut dilakukan atas dasar penilaian cukup panjang. Dengan adanya pen...

Menukil Kembali Perempuan-perempuan Jepara : R.A. Kartini dan Ratu Kalinyamat

Oleh : Ahmad Baharuddin Surya Sumber Gambar : pandita.id Tulisan ini saya peruntukkan untuk memperingati hari Ibu atau memperingati hari-hari yang di dalamnya mengandung unsur perempuan, baik segi perjuangan, usaha, keadilan, dan kesetaraan. Ada dua terminologi, yaitu antara Ibu dan keibuan pasti memiliki pembahasan berbeda. Sama halnya Indonesia dan keindonesiaan, manusia dan kemanusiaan, dan lainnya. Terminologi semacam itu jelas memiliki wilayah makna dan penerapan yang berbeda pula. Sederhananya, ibu merupakan orang yang mengandung, melahirkan, merawat, dan membesarkan kita hingga saat ini. Lain lagi dengan keibuan, keibuan bisa dimaknai dari sifat seorang ibu, sifat yang melekat pada ibu. Tidak hanya dimiliki seorang perempuan,   tetapi tidak menutup kemungkinan, sosok laki-laki bisa berubah menjadi sosok keibuan jika memang keadaan sudah membutuhkan, dan saya yakin, sedikit banyaknya sifat itu pasti ada di diri seorang laki-laki. ...

Kebudayaan Bebas dan Pemaknaan yang Terbatas

Budaya selalu memunculkan hal baru yang sangat berpengaruh pada kreativitas manusia. Sudah menjadi barang lumrah, budaya merupakan hasil tiruan manusia kepada sesuatu, baik alam atupun hal bersifat materi yang bisa dilihat jelas oleh mata memandang. Jika menurut Herskovits, kebudayaan bersifat superorganic maknanya turun temurun dari generasi ke generasi selanjutnya. Di samping hal itu, dengan seiring berkembangnya keadaan, kebudayaan bisa saja terputus karena kurangnya transformasi pengetahuan ke generasi selanjutnya. Akhirnya mau tidak mau mereka membuat budaya baru tanpa memperhatikan unsur-unsur penting di dalamnya. Salah satu poin utama yang menjadi indikator keberlangsungannya adalah asal-usul, sekarang bisa dikatakan timbulnya garis benang budaya kebiasaan masih ada hubungannya dengan para pendahulu. Di lain hal itu masih banyak aspek yang saling menjaga marwah budaya itu sendiri, semisal dari nilai kehidupan, ajaran, norma, etika, pengetahuan, dan masih banyak la...