Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label CERPEN

Pangeran Ardana dan Arwah Para Raja

            Di hari yang sangat cerah. Langit berwarna biru muda. Awan-awan berjejer menghiasi langit-langit di cakrawala. Para kawanan burung seakan-akan tersenyum gembira dengan kedatangan bayi gagak ini. Senyum mereka menyambut kedatangan orang yang nantinya kelak mempunyai tahta seorang Raja.               Dia bertubuh mungil, hidungnya mancung, dan kulitnya putih. Ia selalu enak dipandang. Aura wajahnya memancar ke orang yang melihatnya. Setiap hari ia tidak pernah merepotkan ibunya. Ibunya sama sekali tidak pernah mengalami kesusahan saat mengasuhnya. Sejak ia datang, semua orang menyambut, baik dari keluarga Kerajaan sendiri ataupun dari rakyatnya. Semua orang merasa bahagia. Ada sosok pemimpin datang membawa harapan banyak orang.           Rakyat berbondong-bondong ingin melihat wajah bayi yang bersinar itu. Tangan mereka tentu tidak kosong. Sambil melihat ...

Perempuan Penyimpan Hutang

Sepasang mata yang merah, memojokkan harapan di sela-sela jendala depan penjara yang indah. Penjara itu suci bagi sebagian orang yang mengakuinya. Pintunya, gordennya, kasurnya dan seisi rumahnya adalah butiran-butiran surga yang menjelma buah-buah surga. Di sisi lain dari itu semua. Aku sosok  perempuan  penyuka hujan.  Bagiku hujan adalah air yang terlepas dari Tuhan untuk membersihkan keluh di tubuhku. Aku tidak menganggap diriku kotor, tapi mungkin aku diizinkan Tuhan untuk mengotorkan sedikit kesucian tubuhku dari sisa-sisa kemurahan hatinya. Setiap kehidupan menurutku adalah bimbang. Tidak ada barang yang kotor, yang ada hanya dia berada pada tempat yang tidak bersih. Kelahiranku sangat tidak disangka, malam-malam tanpa kunang-kunang bersinar, rembulan dan segala bintang tak bisa menampakkan dirinya dengan seksama. Perempuan yang terlahir di tempat persinggahan bulan purnama. Bulan yang selalu diterima oleh langit kapanpun dia muncul. Tidak ada ala...

HALTE TEMPAT WAKTU BERCERITA

Kata terakhir merupakan penutup segalanya, kebimbangan dengan segala risau terhapus sudah ketika waktu tak dapat memulainya dari awal. Bentuk semua harapan tertutup dengan kata penyelesaian. Segala macam keputusan saat itu tak pernah terpikirkan sebelumnya. Semuanya mengalir dengan aliran waktu yang tidak pernah haus dahaga. Aku hanya mengikuti semua bentuk perintah dari akal kemudian turun dari urat-uratnya nya yang tertelan oleh hati. Hati memang tidak bisa dipungkiri. Karena hati adalah semacam alat ketidak sadaran manusia. Aku sangat menyadari kalau hati memang sumber dari segala cinta dan anugrah. semenjak itu aku menemukan setitik harapan bersama dengannya. Seorang yang sebelumnya tidak bisa terlewatkan oleh mata. Mata juga tidak bisa berbohong dengan kesadaran hati. Hati yang mengatur segala macam rasa. Entah mengapa aku dirasuki getaran-getaran kuat ketika mata melihat sosok keindahan itu. Aku menemukan dia seperti surga membawa angin siang bolong, terik panas dan ...

APA SEBUTAN UNTUK MARINA

Kesepian adalah keheningan yang bingung tanpa sandaran. Hilir mudik, kanan ke kiri, melingkari seluruh kenangan Marina saat dia duduk di tepian sungai sebelah rumahnya. Tepian itu tak seluas hamparan Pantai Pandawa. Di semak rerumputan, dijadikan ulat untuk menyambung kehidupan kelompoknya.  Mariana kelihatan geli ketika dia berjalan mengitari tepian sawah itu. Marina sudah bosan dengan keheningan. Sudah bosan dengan kesunyian. Dia ingin keramaian yang tak pernah dialami semasa hidupnya. Kesunyian itu terakhir kali dialami Mariana ketika dia ditinggal mati oleh suaminya. Tragis memang, Rumah terletak di hamparan sungai yang luas. Sangat sedikit tetangganya. Hiruk pikuk malam hari sangat tak terasa. Saat jarum jam menunjukkan pukul sembilan malam, sunyi itu semakin menjadi-jadi. Marina bingung ketakutan, dia tinggal sendirian, hanya ditemani beberapa ayam peninggalan suaminya. Tubuhnya dipojokkan dalam kamar. Dia sangat benci dengan kesunyian. Sunyi yang menjadikannya...

SEJARAH DAN KEABADIAN MBAH BEKEL

Cerita ini berasal dari sebuah kota yang penuh dengan banyak sejarah, sejarah merupakan titik tombak peradaban kemajuan suatu daerah. Sama halnya dengan Bung Karno yang pernah berkata, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Barang siapa yang lupa dengan sejarah, maka dia akan lupa dengan jati dirinya sendiri. Itu merupakan pentingnya sebuah sejarah, pentingnya untuk mempelajari sejarah. Cerita ini yang semula ada dan diadakan di kota Lamongan, sebelah timur dari kota Lamongan terdapat sebuah desa yang bernama Bapuh Bandung. Jarak antara desa ke Kota Lamongan kira-kira 20 Km. Sedangkan jarak antara desa ke Kota Gresik Cuma 10 Km. Maka dari itu penduduk Timur dari Kota Lamongan ini lebih banyak menghabiskan waktunya di Kota Gresik dari pada ke Kota Lamongan. Desa Bapuh Bandung merupakan desa yang lumayan banyak penduduknya. Desa yang terdiri dari tiga dusun yaitu Dusun Bapuh, Dusun Bandung, dan Dusun Dukuh Rejo. Tapi cerita yang saya ung...

TERBAYAR DI HARI ULANG TAHUNKU

Malam itu tepat hari kelahiranku ke 18 tahun. Kehidupanku sehari-hari kian terus berganti. Angin hilir mudik menngisaratkan kehidupanku. Uang bergelimang kesana kemari. Hingga tak terbayang berapa kekayaan yang dimiliki orang tuaku. Bisa saja uang yang dimiliki keluargaku bisa untuk makan orang satu kabupaten di sana. Tapi ya begitu keluargaku yang tak pernah bosan mondar-mandir ke masjid, rumah yatim piatu untuk hanya sekedar bersalaman ke ketua yayasan sambil memberi sedikit hartanya. Memang dia orang orang baik dalam hal sumbang menyumbang. Mungkin itu hanya untuk sebagai formalitas saja. Tapi yang membuat keparatnya orang tuaku, mereka sering membawa teman lawan jenisnya ke rumah. Memang sih rumahku di komplek perumahan elit. Tetangga di sekeliling mungkin tak jadi masalah siapapun yang dibawa mereka. Tapi kejadian itu di rumahku. Rumah yang seharusnya dihiasi dengan iman dan ketentraman. Saat itu pernah aku pergoki ayahku, yang seharusnya dia sebagai contoh tel...