Langsung ke konten utama

Postingan

Balada Mahasiswa Organisatoris atau Akademis

(Ahmad Baharuddin Surya) Pimpinan Redaktur Lembaga Pers Kampus Gema Unesa - Jika melirik dari tema yang diusung pada malam hari ini “Balada Mahasiswa Organisatoris atau Akademisi” tentu di sepanjang perjalanan diskusi, pasti akan banyak sekali ditemukan energi-energi baru, pengetahuan baru serta pengalaman duduk bersama membicarakan gambaran pengetahuan yang idealnya sangat cocok kalian dapatkan untuk para mahasiswa baru Unesa. Kalau melihat lebih jauh lagi pada tema, di sana ada dua tawaran yang diusung sekaligus dibahas, yaitu organisatoris atau akademisi. Ketika ada dua tawaran yang dirasa cukup menarik, pasti kalian bingung memilih di antara keduanya. Maka dari itu, di diskusi ini kalian dicoba diarahkan bagaimana seharusnya menjadi seorang mahasiswa. Cara pandang mengenai mahasiswa kalian akan dibuka, diperlebar, dan dipertajam. Tidak perlu mencari referensi terlalu muluk-muluk. Kita ambil saja saat kalian para mahasiswa baru melaksanakan kegiatan PKKMB (Pen...

ORIGAMI DEMOKRASI MENANG KALAH

Ketika berbicara mengenai Demokrasi memang tak ada habisnya. Dari prespektif manapun, baik dan salah, semuanya bisa dikendalikan menurut keinginan orang melihatnya. Baik salah merupakan kata nilai yang digunakan merapoti suatu hasil yang sebelumnya sudah dilakukan pengamatan berlanjut. Jangankan baik dan salah, kebenaran bisa salah jika kebenaran tidak pada tempatnya. Sebaliknya, kesalahan bisa menjadi benar jika kesalahan itu dibutuhkan. Bahkan juga dilihat dari siapa yang membawa kebenaran itu. Contohnya seorang yang mempunyai bawahan, kelompok, umat, dan pengikut. Ketika kebenaran sudah tidak pada tempatnya, akibatnya kesalahan menjadi sesuka hati ditempatkan pada posisi manapun, lebih kejam saat dia mampu menunggangi kebenaran itu sendiri. Di tutup-tutupi oleh tipu daya, seolah-olah membenarkan yang seharusnya tidak perlu adanya pembenaran. Demokrasi menjadi bagian paling benar dalam menjunjung tinggi tiang keadilan bersosial dan bermasyarakat. Baik di negara, masya...

KIDS ZAMAN NOW TIDAK UNTUK DIBENTENGI KEBERADANNYA, TAPI HARUS DIPELAJARI SEBAGAI DIMENSI EKSISTENSINYA

Zaman memang tak selamnya sama, kalau presepsi zaman dipersamakan, zaman tidak akan pernah mengalami perubahan. Padahal zaman butuh sekali namanya perubahan. Titik tonggak keberhasilan zaman adalah bisa mengubah gejala-gejala pada sebelumnya untuk menjadi objek perubahan lebih baik. akan tetapi kadang kalah perubahan tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kebanyakan orang. Salah satu kekalahan itu bisa terjadi karena sarana prasarana yang disediakan di zamannya kurang mumpuni, kalau sarana prasarana tidak terpenuhi, secara otomatis tingkat kemampuan individu pada zaman tersebut tidak mengalami perubahan dari yang sebelumnya. Antara kemampuan jelas berkorelasi dengan kebutuhan untuk menunjang berkembangnya kemampuan yang dimiliki manusia. Saat ini banyak orang mengatakan kalau sekarang adalah zaman millenial. Zaman ini termasuk zaman yang istimewa. Semua alat informasi atau alat apapun yang bertujuan untuk mempermudah kebutuhan manusia sudah terakses secara ...

PENDIDIKAN AGUNG

Pendidikan merupakan suatu hal yang wajib dialami oleh semua makhluk manusia di muka bumi ini. Siapapun, tidak memandang suku, budaya, umur, etnis dan hal-hal lain yang dapat membedakan golongan atau individu yang lain. Mungkin banyak orang yang berfikir kalau pendidikan adalah hubungannya dengan suatu institusi tertentu. Kalau tidak sekolah berarti dia tidak mengalami suatu skala dimana orang tersebut berproses di dalam pendidikan. Hal yang semacam itu tentu merusak stigma, esensi, hakikat dan subtansi dari pendidikan. Pendidikan bukan pola pikir ke institusi. Bagaimana orang bisa belajar kepada sesuatu, berarti dia pernah mengalami pendidikan. Sewajar-wajarnya, hakikat dasar manusia adalah meniru apa yang dilihat, baik itu konsep, identitas atau ruang yang dimiliki oleh objek yang menjadi bahan tiruannya. Hubungan pendidikan harus bisa diiringi dengan objek, dimana esensi dari objek adalah rupa yang bernampak dan terlihat. Manusia tidak bisa harus berfokus pada sebua...

MANUSIA RADIKAL DAN INTOLERAN

Kejadian tragedi Bom Surabaya kemarin sangat membuat sok para rakyat Indonesia, khususnya warga Kota Surabaya. Dengan adanya kepanikan tersebut tidak semata-mata hanya sebagai tindakan reflek yang lumrah terjadi. Akan tetapi berkat adanya kepanikan tersebut bisa membuat kami sebagai mahasiswa pergerakan turut andil dalam menilai, menemukan, dan menganalisis serta memilah-milah seluk beluk secara subtansial tragedi Bom tersebut. Berpikir secara subtansial berarti pemahaman kita sebagai kaum pergerakan jangan hanya sebatas cara pandang lewat permukaan, tapi di dalam permukaan masih ada inti yang mendominasi suatu masalah bisa terjadi, bahkan di dalam inti ada struktur inti yang membentuk cabang-cabang secara rapi dan tersusun dengan samar-samar agar orang hanya bisa menitik beratkan fokus cara pandangnya pada sisi yang terdapat di permukaannya. Moment ini sangat tepat jika dibuat kajian untuk bagaimana mendalami dan menyikapi masalah ini. PMII Rayon Sahabat Komisariat Une...

PEMBANGUNAN MASA SILAM

Kurang lebihnya pembangunan di Unesa jangan hanya dilihat dari segi konstruksinya, artinya jangan Cuma dilihat proses pembangunannya. Tapi coba mari dilihat dari segi subtansial kegiatannya. Pembangunan bisa dipelajari dari beberapa dimensi, kemudian dimasukkan ke pelajaran hidup, entah itu pelakunya sebagai manusia, mahasiswa atau sebagai pelaku keadaan sosial yang kita geluti. Banyak pendukung-pendukung dari kegiatan pembangunan, diantaranya dari sisi materialnya, kendaraan kontruksinya atau para pekerja yang bertugas sebagai pelaku utamanya. Dari semua itu bisa dipelajari asalkan ada usaha untuk menemukan semua hubungan korelasinya. Dari segi katanya, pembangunan bisa diartikan sebagai menata kembali sesuatu yang rusak ke yang lebih baik, istilahnya merekontruksi dari yang silam ke masa depan. Dengan arti lain bisa juga diartikan sebagai menambah sesuatu hal baru untuk mendukung dari sesuatu yang sebelumnya. Dari ke dua pengertian itu dapat disimpulkan inti dari pemban...

Pelajar NU : Hoax Di Tengah-Tengah Budaya Konsumtif

Karakteristik Pelajar NU Beserta Gambarannya Pelajar merupakan sebuah kata kerja terus menerus melakukan kegiatan, terutama dalam hal mencari ilmu dan pengetahuan. Ilmu pengetahuan tidak hanya dilakukan di lingkup pendidikan, namun adanya pengalaman-pengalaman maka ilmu akan diserap sendiri lalu menjadikannya pelajaran untuk melangkah ke depan. Pengetahuan akan menjadi ilmu jika pengetahuan tersebut diserap untuk dilakukan. Ilmu tidak pernah lupa, seperti halnya orang belajar bersepeda. Orang tidak mungkin lupa bagaimana cara menggunakan sepeda, bagaimana mengayuh pedal, bagaimana mengatur ritme kecepatan dan sebagainya. Sedangkan pengetahuan terletak ketika dia belum lihai mengendarai sepeda, pasti awal mulanya mencari tahu terlebih dahulu tentang sepeda, apa itu pedal, apa itu rem, apa itu ban dan onderdil lainnya. Pengetahuan bertugas sebagai langkah awal sebelum ilmu diinterpretasikan. Menurut Sinolungan (1997) pengertian pelajar secara luas adalah setiap orang yang...