Kalau berbicara capek, memang capek. Sebelum saya memutuskan untuk pergi ke Surabaya, siangnya saya sempatkan waktu untuk mengikuti rapat perdana TBM (Taman Baca Masyarakat), bukannya saya sebagai penggagas atau apalah, tapi setidaknya ketika ada anak yang sudah meminta sesuatu kepada bapaknya dengan menggebu-nggebu, masak tidak dilayani, kan juga kasihan. Jadi saya memutuskan, ah tidak apa-apalah, hitung-hitung biar hidup ada manfaatnya, walau itu sedikit. Di samping memang saya ingin ke Surabaya, di sisi lain juga tidak bisa berbohong dengan diriku sendiri, jika aku sebenarnya ingin bertemu dengannya, tak ada waktu yang bisa melukiskan keadaan saat bersamanya. Entah ada rasa yang menyergap seperti apa, aku juga kurang begitu paham mengenai surat hati dan beserta ayatnya itu apa dan bagaimana, aku kurang mengerti. Seperti aliran air yang mengalir sesuai jalannya, dari tinggi ke rendah. Hatipun begitu tak sanggup menolak dengan semuanya, tapi akal logika sanggup me...