Di hari yang sangat cerah. Langit berwarna biru muda. Awan-awan berjejer menghiasi langit-langit di cakrawala. Para kawanan burung seakan-akan tersenyum gembira dengan kedatangan bayi gagak ini. Senyum mereka menyambut kedatangan orang yang nantinya kelak mempunyai tahta seorang Raja.
Dia bertubuh mungil, hidungnya mancung, dan kulitnya putih. Ia selalu enak dipandang. Aura wajahnya memancar ke orang yang melihatnya. Setiap hari ia tidak pernah merepotkan ibunya. Ibunya sama sekali tidak pernah mengalami kesusahan saat mengasuhnya. Sejak ia datang, semua orang menyambut, baik dari keluarga Kerajaan sendiri ataupun dari rakyatnya. Semua orang merasa bahagia. Ada sosok pemimpin datang membawa harapan banyak orang.
Rakyat berbondong-bondong ingin melihat wajah bayi yang bersinar itu. Tangan mereka tentu tidak kosong. Sambil melihat si bayi, mereka juga tidak lupa membawa bingkisan yang ingin dihadiahkan ke Pangeran. Mereka datang dengan wajah tersenyum gembira, sebab ingin menyambut kedatangan seorang Pangeran agung yang Kelak nanti dia akan menjadi Pangeran tangguh gagah perkasa serta menjadi cikal bakal kemakmuran untuk Majapura.
Bulan berganti bulan, bergulir dari satu bulan ke bulan lainnya. Raja Bradana memutuskan mengganti nama Pangeran gagak menjadi Pangeran Ardana. Pangeran Gagak adalah nama julukan, sedangkan Pangeran Ardana adalah nama asli pemberian ayahnya. Salah satu tujuan diganti nama tersebut agar nama Pangeran bisa enak didengar di telinga dari pada nama asalnya, yaitu Pangeran Gagak.
Dia tumbuh menjadi laki-laki lucu. Kulitnya putih dan menggemaskan. Setiap perilakunya selalu dipuja-puja orang. Layak ia mendapat banyak kasih sayang dari para rakyatnya. Kasih sayang itu tanpa diketahui sesungguhnya jadi cikal bakal nanti ketika Pangeran naik tahta kerajaan. Artinya ia akan berhasil mendapat kasih sayang dari para rakyatnya. Setiap orang melihat Pangeran, pasti ada timbul rasa cinta untuk memilikinya. Di dalam tubuhnya seperti tersimpan aura yang terpancar ke luar, sehingga ketika orang melihat, akan timbul daya tarik tersendiri.
Meskipun
Pangeran Ardana bukan anak kandung Ratu Wulan, tapi dia sangat dicintai ibunya,
sama seperti kasih sayang yang seharusnya diberikan oleh ibu kepada anak
kandungnya. Memang seperti itu sikap ibu kepada anaknya. Penuh kasih sayang,
selalu lemah lembut, tidak pernah marah sekalipun, meski kadang Pangeran
membuat ulah yang juga bikin Ratu menjadi susah. Tapi Ratu Wulan tetap ikhlas
merawat Pangeran.
Lambat tahun Pangeran
menjadi besar, dia tumbuh menjadi laki-laki tampan. Matanya bulat, wajahnya
tirus dan badannya tinggi kekar. Sering kali saat Pangeran hendak pergi ke pasar
dengan ibunya. Sepanjang jalan, mata para perempuan tidak mau dipalingkan
pandangannya ke Pangeran.
Meskipun
dia terbilang belum cukup dewasa, tapi cara bicaranya sangat sopan dan santun,
baik itu ke keluarga Kerajaan atau ke rakyatnya. Pangeran tidak pernah
membedakan rakyatnya, kaya atau miskin tidak pernah jadi permasalahan. Selama
ia masih rakyatnya, maka pangeran siap melayani dengan sepenuh hati, rela
mendengar segala curahan hati rakyatnya, dan lebih-lebih Pangeran tak
segan-segan menolong rakyatnya jika sedang mengalami kesusahan.
Dia adalah anak
kesayangan Raja Bradana. Mengingat untuk mendapatkan pangeran tidaklah muda.
Banyak yang harus dikorbankan, salah satunya nyawa. Meskipun begitu, Raja
Bradana tidak menyesal mempunyai anak seperti seorang Pangeran. Dia tumbuh
menjadi pribadi yang luhur. Biarpun ia anak Raja, tetapi ia mempunyai sifat rendah
hati. Hal itu bisa dilihat dari sikapnya yang selalu sopan santun terhadap
orang yang lebih tua.
Dengan harta melimpah
di Kerajaan, Pangeran tidak pernah menyombongkan hartanya sedikit pun. Baginya
harta itu bukanlah miliknya, tapi milik rakyat. Sebuah Kerajaan akan makmur
jika kebutuhan rakyatnya sudah dipenuhi. Dari pakaian, tempat tinggal bahkan
sampai makanannya.
Seorang Pangeran tidak merta-merta langsung menjadi Pangeran. Dia harus belajar tentang pendidikan Kerajaan. Dari kepribadian, bela diri, berburu, hukum Kerajaan, perang, dan sebagainya. Sebagai seorang Raja nantinya harus mampu menguasai ilmu-ilmu tersebut. Ilmu atau pelajaran yang ia pelajari, nanti akan menjadi bekal untuk memimpin Kerajaan Majapura.
***
Majapura adalah Kerajaan besar, terkenal kemakmurannya. Jadi Raja yang memimpinnya nanti juga mau tidak mau harus pemberani, bijak dan arif, agar Majapura tetap konsisten menjaga nama kerajaannya. Setiap keturunan yang memimpin sebuah Kerajaan harus dari keluarga Kerajaan juga. Tentu nanti ada ujian-ujian yang wajib dilewati agar kelayakan seorang pemimpin bisa dibuktikan.
Pernah suatu hari pada saat Pangeran Ardana sedang sekolah berburu di Kerajaan. Dia ditugaskan gurunya berburu di laut. Umumnya orang berburu di hutan, mencari satwa-satwa hutan, tetapi Pangeran malah disuruh berburu di laut. Tantangan dari sang guru, ia harus menemukan Kerajaan di dalam laut yang dihuni oleh banyak ikan.
Pangeran merasa agak
bingung, bagaimana caranya berburu di laut. Dia dibekali gurunya hanya panah
dan beberapa busur. Pada waktu itu ia ditugaskan sendiri. Berbeda dengan
tugas-tugas sebelumnya, di mana Pangeran selalu ditemani para prajuritnya.
Tidak ada yang bisa dilakukan kecuali pasrah dan berangkat sesuai perintah
gurunya. Bagaimanapun ia hanya seorang murid yang wajib menuruti segala perintah
dari gurunya.
Sesampainya
di laut, Pangeran muda sudah mempunyai keberanian lebih. Laut yang digunakan
untuk berburu merupakan laut yang terkenal paling dalam di sana. Pangeran harus
berenang jauh ke dasar laut agar bisa menemukan Kerajaan itu. Dari luar,
tampang laut tersebut tidak seperti biasanya, yang indah dan sejuk. Tapi laut
itu terlihat kotor, bahkan pulaunya pun tidak berpenghuni. Masih tumbuh
pohon-pohon besar rindang dan tak terurus.
Tapi pada saat
Pangeran mulai masuk berenang ke dalam. Di luar dugaan, laut itu sangat indah
tidak seperti gambaran luarnya. Di dalam tampak lebih indah, batu-batu karang
turut menghiasi kedalaman laut. Ikan-ikan semeringah menyambut kedatangan
Pangeran. Banyak orang yang tidak tahu jika Pangeran adalah seorang pemuda yang
mempunyai napas panjang, sehingga tidaklah sulit jika dia berenang ke laut,
meskipun sangat dalam.
Pangeran
terus berenang masuk ke dalam. Tiba saatnya di tengah-tengah perjalanan,
Pangeran melihat ada sebuah karang besar, bentuknya tidak jelas, besar dan
tinggi. Didekati karang itu ternyata itu kapal besar berlumut. Bentuknya sangat
besar sekali. Bangunannya lapuk. Serpihan-serpihannya jatuh bercecer di
sekeliling kapal.
“Mungkin itu bekas
kapal Kerajaan lain yang tenggelam,” benak Pangeran.
Di dalam bangkai
kapal, dihuni ikan-ikan kecil yang lucu, warnanya berwarna-warni. Jenisnya
sangat banyak. Ada yang putih, ada yang merah sampai berwarna-warni membentuk
corak yang unik. Campuran dari beberapa warna menghiasi ikan-ikan tersebut yang
mengelilingi Pangeran.
Ikan itu
berputar-putar melewati bangkai kapal yang karam, mereka bergerombol,
jumlahnya sangat banyak. Kebanyakan hewan-hewan laut hidupnya bergerombol,
karena ikan-ikan kecil biasanya digunakan untuk makanan ikan yang lebih besar.
Ketika mereka bergerombol, ada semacam keberanian karena mereka selalu
bersama-sama. Cari makan bersama dan jalan-jalan bersama.
Kehidupan
di laut sangat indah, mereka menciptakan rumah sendiri dari karang-karang dan
bebatuan. Batu yang semula kecil-kecil ditumpuk menjadi tinggi dan dibuat rumah
yang modelnya bagus sekali.
Di kehidupan laut
juga seperti di darat, ada desa-desa dan para kelompok ikan yang saling
berjejer. Meski terkadang ada ikan-ikan besar yang merusak rumah-rumah mereka.
Tapi mereka memaklumi, kebiasaan ikan-ikan besar merusak yang keci-kecil.
Selain itu, para nelayan saat menangkap ikan pun sering menggunakan alat
berbahaya bagi kelangsungan hidup mereka. Kebiasaan mereka merusak tapi tidak
mau membangun kembali. Padahal ikan juga sama seperti kita, membutuhkan tempat
hidup.
Pangeran terus melakukan rute perjalanannya. Sebelum Pangeran berangkat, gurunya berpesan jika ia akan kesulitan menemukan Kerajaan itu, butuh waktu berhari-hari. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang ratu cantik. Satu-satunya Kerajaan yang ada di laut. Dia menguasai laut. Semua penghuni laut tunduk dengannya. Ia lumba-lumba betina, namun ukurannya sedikit besar. Memang ada hewan laut yang lebih besar dari dia, tapi dia adalah seekor lumba-lumba perempuan yang tidak bisa diremehkan. Bukan main, ia sangat hebat kemampuannya.
Konon
katanya, awal mula Kerajaan laut itu dipimpin ikan Paus besar. Sangat besar
ukurannya. Dulu, semua ikan tunduk kepadanya. Tidak ada satu pun ikan yang
berani melawan. Sekali melawan, nyawa taruhannya. Dia merintis Kerajaannya
sedikit demi sedikit. Pertarungan satu ke pertarungan lain dilewatinya dengan
sekuat tenaga. Satu per satu musuh tumbang oleh tubuhnya yang besar itu. Setiap
pertarungan, lawan yang kalah taruhannya harus menjadi pelayan si Ikan Paus.
Masa kejayaannya
sudah dilewati. Tiba saatnya Kerajaan mulai mengalami masa kemunduran
perlahan-lahan. Raja Paus pun juga sudah tua. Umurnya tidak bisa lebih panjang
lagi dan memang harus diganti. Tetapi sayang, semasa hidupnya ia hanya sebatang
kara. Tidak mempunyai istri dan anak. Akhirnya datanglah lumba-lumba. Dia
adalah penghuni baru. Dia datang dengan sikap ramah. Dia juga terkenal baik
terhadap ikan lainnya karena ia memiliki nilai-nilai persahabatan yang sangat
kental.
Tidak seperti paus.
Ia lebih ke berkuasa. Mentang-mentang seorang Raja, sikapnya sok berkuasa
kepada ikan lain, terutama ke ikan-ikan kecil. Merasa paling hebat dan paling
tangguh. Seharusnya Raja tidak boleh mempunyai sikap seperti itu. Raja kok
menebar ketakutan, bukan malah menebar kebaikan. Sikapnya berbalik dengan
lumba-lumba yang baik hatinya.
Salah satu kelebihan yang dimiliki lumba-lumba adalah ia hewan yang tidak menyukai kekerasan, penindasan, dan kekejaman. Apalagi itu menimpa ikan-ikan kecil yang tergolong tidak mempunyai kekuatan lebih untuk melawan. Meskipun dia mempunyai badan lebih kecil dari Paus, tapi dia tidak kalah berani dengan Paus. Nyalinya sangat tinggi dan otaknya juga cerdik.
***
Pada
suatu malam, Raja Paus mendengar kabar kalau ada lumba-lumba datang. Segeralah
dia menemui lumba-lumba itu bersama beberapa ikan anak buahnya. Paus marah
besar karena dia merasa tersaingi.
Tapi lumba-lumba
tidak mau kalah, di samping dia pemberani, dia hewan cerdas yang mempunyai
seribu akal untuk mengelabuhi musuhnya.
“Jika melawan paus dengan kekuatan, maka kemungkinan besar aku akan kalah, tapi aku coba untuk mengelabuhinya. Pasti aku bisa menang,” pikir Lumba-lumba.
“Ah paus cuma badannya saja besar, tapi dia tidak akan bisa menang melawan kelicikanku,” ujar si lumba-lumba.
Lumba-lumba
menawarkan cara lain bertarung dengan paus. Dia mengajak paus lomba balap
renang sampai batas yang sudah ditentukan olehnya.
“Paus pasti tidak
akan menang berenang melawanku. Karena jalur yang sudah aku buat adalah jalur
penuh karang tajam. Dicampur dengan bekas-bekas kapal yang karam. Pasti sangat
sulit untuk dia berenang,” strategi si Pangeran sambil senyum-senyum.
Kenapa seekor paus
bisa menerima tantangan itu, karena paus adalah hewan dan Raja laut yang
angkuh. Dia tidak berterima kalau ditantang apalagi dengan seekor lumba-lumba
yang ukurannya lebih kecil darinya. Maka
dengan sigap si Raja Paus langsung menerima tantangan itu.
Sebelum mereka mulai
berenang, paus menawarkan tawaran kepada lumba-lumba. Kalau lumba-lumba menang,
maka dia akan menggantikan posisinya sebagai Raja dan akan menjadi Raja
sekaligus Ratu laut. Kalau paus menang, lumba-lumba disuruh pergi
sejauh-jauhnya dari laut ini.
Perlombaan
dimulai, mereka berenang disaksikan banyak ikan. Jarang sekali seorang Raja mau
berenang, apalagi musuhnya seekor lumba-lumba perempuan. Berenanglah mereka. Si
lumba-lumba meleyot-leyot kan badanya menghindari rintangan karang-karang besar.
Sedangkan si paus tampaknya kerepotan menghindari kumpulan karang itu. Badannya
terlalu besar untuk menghindari rintangan berupa tumpukan bangkai kapal
tersebut. Karena ia sering menabrak bangkai sisa kapal yang sudah
lapuk, maka badannya juga penuh darah mengucur di tubuhnya. Ekornya penuh luka,
perut dan matanya penuh luka goresan bangkai kapal yang tajam.
Pada akhirnya
lumba-lumbalah yang menang, dia melesat jauh unggul dari pada paus. Selain
penuh luka, umur paus juga sudah tua. Ia sudah tidak kuat lagi menyangga
tubuhnya. Tubuhnya lemas tergeletak di dasar laut tak sadarkan diri.
Akhirnya lumba-lumba menjadi juara, sekaligus menggantikan singgasana si paus seorang Raja yang kejam itu. Setelah Ratu Lumba-lumba naik tahta menjadi penguasa laut, banyak sekali ikan-ikan kecil yang turut gembira. Mereka berharap Ratu Lumba-lumba nanti akan menjadi sosok pemimpin yang bijaksana.
***
Sang Pangeran terlihat kesulitan mencari Kerajaan laut tersebut. Kalau bukan perintah sang guru maka dia tidak akan menurutinya. Sang guru menyuruh Pangeran pergi ke laut karena dia disuruh menemui sekaligus berguru kepada lumba-lumba. Sebab kata sang guru, lumba-lumba adalah Raja yang baik, dia sangat dihormati di dunia laut. Maka dari itu Pangeran diperintah berguru tentang ilmu seorang Raja kepadanya. Sebab ia patut dijadikan percontohan seorang calon Raja.
Meskipun lumba-lumba adalah Raja perempuan, tapi tidak mau kalah dengan Raja laki-laki. Derajat dan ilmunya harus sebanding antara laki-laki dan perempuan.
Awalnya Pangeran merasa bingung dengan suatu tempat yang ada di tengah-tengah laut itu. Di sekelilingnya dijaga oleh ikan-ikan, badannya lumayan besar-besar sambil membawa batu karang tapi bentuknya seperti senjata. Mereka berdiri sigap seperti ajudan Presiden yang siap sedia apabila ada ancaman yang mendekat.
Di Kerajaan ikan pun seekor penjaga mempunyai pakaian yang khas. Bajunya terbuat dari rumput laut yang berbentuk seperti rompi prajurit Kerajaan. Topinya terbuat dari cangkang kepiting besar yang sudah mati. Para prajurit memanfaatkan carang kepitingnya untuk dijadikan sebagai pelindung kepala.
Sedangkan kerajaannya tidak kalah indah dengan suasana dalam lautnya. Kerajaan yang terbuat dari bekas kapal besar yang tenggelam di laut. Para ikan juga tidak mau kalah kreatifnya seperti manusia. Bekas kapal besar itu diubah menjadi sebuah tempat Kerajaan besar dan indah. Tampak bunga-bunga mengelilingi Kerajaan. Bunga laut yang mekar-mekar menghiasi mata saat memandang. Rerumputan pun di sana disulap menjadi rerumputan yang berkilau jika terpancar sinar matahari dari langit. Pangeran dibuat takjub melihat Kerajaan laut yang dipimpin oleh lumba-lumba perempuan itu.
“Selamat datang
Pangeran,” sapa para prajurit di depan.
“Saya ingin bertemu
dengan Ratu kalian lumba-lumba.”
“Silakan saya antar
Pangeran, Raja lumba-lumba dari tadi sudah menunggu kedatangan Anda.”
Setelah itu Pangeran
bertemu lumba-lumba. Sangat tidak bisa dibayangkan. Tidak jauh berbeda Kerajaan
di darat dan di laut. Ratu laut seekor lumba-lumba pun tampak seperti ratu di
Kerajaan darat. Gaunnya, mahkotanya, dan pernak pernik yang dipakainya persis
seperti ibu di Kerajaan. Pakaiannya hampir sama.
Awal pertemuan dengan lumba-lumba, Pangeran memberitahu maksud dan tujuannya bertemu dengannya yaitu ingin berguru. Sebelum ia berguru, Pangeran diajak berkeliling laut menggunakan transportasi Kerajaan seperti andong, tapi yang menjadi kuda adalah dua kuda laut lucu-lucu. Mereka berkeliling mengitari lautan luas sembari memperkenalkan apa saja yang ada di dalam laut kepada Pangeran. Sontak Pangeran merasa terkagum-kagum melihat keindahan bawah laut.
Tapi sayangnya, Ratu mengajak ke tempat-tempat di mana karang-karang yang sebenarnya indah tapi dirusak para nelayan menggunakan alat tangkap ikan yang berbahaya, sehingga merusak tempat tinggal hewan-hewan laut. Perusakan itu tidak hanya sekali, bahkan berkali-kali Ratu menemukan dan mendapat laporan dari rakyatnya jika hampir setiap saat banyak kejadian yang serupa.
Dalam perjalanan mereka, Ratu laut berpesan kepada Pangeran untuk ditujukan kepada para nelayan di darat,
“Kalau mencari ikan jangan sampai merusak dunia laut yang sudah kami jaga seindah mungkin. Karena itu sangat merugikan keberlangsungan hidup kami. Kami juga butuh kehidupan seperti manusia,” pungkas Ratu Lumba-lumba.
***
Setelah Pangeran
diajak keliling lautan, kemudian dia diperlihatkan sebuah lubang di laut
tersebut yang sangat dalam. Lubang itu tertutup dan hanya sebagian orang yang
mengetahuinya. Ukuran lebarnya kira-kira dua meter. Lubang itu tertutup rapat.
Tutupnya terbuat dari baja tebal. Sehingga tidak sembarangan orang mampu
membukanya.
Kemudian mereka berdua
masuk. Jalan menuju ujung lubang itu sangat gelap. Tidak ada sumber cahaya
sedikit pun. Yang mereka tahu hanya berjalan sampai ujung lubang itu. Lama
mereka berjalan, akhirnya Pangeran dikagetkan pada sebuah negeri bernama Negeri
Nusantara.
Negeri
Nusantara adalah julukan lain dari negeri persatuan para Raja. Di sana adalah
negerinya para Raja. Semua Raja dari kerajaan mana pun, mereka akan mati dan
arwahnya ditempatkan di negeri ini. Jadi negeri ini adalah negerinya kumpulan
arwah para Raja.
“Aku
sebenarnya berasal dari sini Pangeran. Aku adalah ratu sekaligus Raja di sebuah
Kerajaan di zaman dahulu,” ungkap si lumba-lumba.
“Lalu kenapa kamu
bisa berubah menjadi lumba-lumba dan datang ke lautan,” tanya Pangeran.
“Aku sebenarnya tidak mau datang ke sana Pangeran. Tapi karena keterpaksaan. Maka aku dihidupkan kembali oleh para Dewa dengan upacara yang sangat sakral. Aku diutus untuk pergi ke laut dan tubuhku diubah menjadi seekor lumba-lumba. Awalnya aku bertanya-tanya, kenapa harus lumba-lumba. Kemudian ada salah satu Dewa yang menjawab, karena nanti kamu akan melawan seekor paus besar, hatinya sombong dan angkuh. Maka salah satu kunci untuk melawan keangkuhan dan kesombongan adalah dengan kelembutan. Inilah salah satu lumba-lumba, seekor hewan yang memiliki kelembutan,”
“Lantas apa tujuanmu membawaku kemari?”
“Ini
nanti tempatmu Pangeran. Kelak kau akan ke sini. Kau akan menjadi seorang Raja.
Aku sebenarnya tidak bisa mengajarimu apa-apa. Inilah tempat pembelajaranmu dan
sepanjang perjalanan tadi, jika menurutmu ada nilai pembelajarannya, maka ambil
dan lakukan Pangeran. Apa yang aku katakan, maka dengarkan, setelah itu gunakan
kalau baik, kalau buruk jangan digunakan. Seorang Raja harus bisa bersikap lembut
kepada rakyatnya. Sifat mutlak yang wajib dimiliki seorang Raja adalah
bijaksana. Nantinya kau akan menemui banyak masalah yang harus diselesaikan
dengan bijaksana. Bukan hanya pemberani dan kuat, tapi seorang Raja juga harus
bisa mengayomi, menjaga, dan melindungi rakyatnya dengan baik,” ujar si Raja
sekaligus Ratu lumba-lumba.
Pangeran diajak
melihat negeri itu dari jauh karena belum waktunya masuk dalam dunia itu. Butuh
waktu lama untuk berada di sana. Negeri itu bukan negeri biasa. Mereka terlihat
seperti bayangan dan bukan sembarang orang bisa melihatnya. Ratu Lumba-lumba
sengaja membuat Pangeran bisa melihat negeri itu karena dia memang
membutuhkannya untuk bahan pembelajaran.
Bahwa sesungguhnya
ketika seorang Raja meninggal, dia bukan benar-benar meninggal, yang meninggal
hanya tubuhnya, tapi arwahnya berada di dunia lain. Itulah mengapa Raja harus
baik, karena seorang Raja baik pasti meninggalkan kesan dan pesan baik untuk
rakyatnya dan pasti akan dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk Raja sesudahnya.
Lamongan, 26 Februari 2021
Komentar
Posting Komentar