Embun terbelah cahaya bersinar dari gelap Tetesan terpusat dari kalbu terbawa seringai burung-burung Pohon-pohon menghujat diriku Bahwa aku mulai menggoda manis wajahmu Senyummu membelah harga dari duri Tergurai indah rambut tengkurap tidak kuartikan Kuhendakkan diri mengenal wajah berwarna haru Pojok malam tergurai cahaya bekas pagutan tentangmu Aku mengukir indah bahasa tubuhmu di urat-urat dedaunan Terbawa angin yang terbuat dari sajak para penyair sunyi Sejak malam tak dapat aku artikan gelombang tawamu Antara terima bahkan bertamu Pada butung hantu saat sendu Kenyaringan tak tersampaikan pada masa lalu Yang terbawa oleh aku dan dirimu Ayo beradu di dalam cinta daku Akan ku ikhlaskan jika tak terimanya diriku Diiringi suara musik dengan kepulan asap yang tak bertepi Tanpa ada jarak jika aku mngenalmu Terseringai rerumput dan setetes embun pagi itu Terpancar dari tubuhku yang kuharap mawar datang bersamamu Tapi melati birahi menjelma dari sudut-su...