Embun terbelah cahaya bersinar dari gelap
Tetesan terpusat dari kalbu terbawa seringai burung-burung
Pohon-pohon menghujat diriku
Bahwa aku mulai menggoda manis wajahmu
Senyummu membelah harga dari duri
Tergurai indah rambut tengkurap tidak kuartikan
Kuhendakkan diri mengenal wajah berwarna haru
Pojok malam tergurai cahaya bekas pagutan tentangmu
Aku mengukir indah bahasa tubuhmu di urat-urat dedaunan
Terbawa angin yang terbuat dari sajak para penyair sunyi
Sejak malam tak dapat aku artikan gelombang tawamu
Antara terima bahkan bertamu
Pada butung hantu saat sendu
Kenyaringan tak tersampaikan pada masa lalu
Yang terbawa oleh aku dan dirimu
Ayo beradu di dalam cinta daku
Akan ku ikhlaskan jika tak terimanya diriku
Diiringi suara musik dengan kepulan asap yang tak bertepi
Tanpa ada jarak jika aku mngenalmu
Terseringai rerumput dan setetes embun pagi itu
Terpancar dari tubuhku yang kuharap mawar datang bersamamu
Tapi melati birahi menjelma dari sudut-sudut keheningan
Samar-samar tak pasti
Sampai pucuk-pucuk dari sunyi bertemu
Berkata "itu dia, dari aku, bukan untukmu"
Mengikhlaskan kedua sunyi itu
Dari sunyi tak bicara pada goyangan sayap burung
Terlepas dari semua kenangan mawar hitam
Dengan getaran dan hujatan aku tahan bersama detak nadiku
untuk melepas takdirku
Lamongan 23 April 2017
Tetesan terpusat dari kalbu terbawa seringai burung-burung
Pohon-pohon menghujat diriku
Bahwa aku mulai menggoda manis wajahmu
Senyummu membelah harga dari duri
Tergurai indah rambut tengkurap tidak kuartikan
Kuhendakkan diri mengenal wajah berwarna haru
Pojok malam tergurai cahaya bekas pagutan tentangmu
Aku mengukir indah bahasa tubuhmu di urat-urat dedaunan
Terbawa angin yang terbuat dari sajak para penyair sunyi
Sejak malam tak dapat aku artikan gelombang tawamu
Antara terima bahkan bertamu
Pada butung hantu saat sendu
Kenyaringan tak tersampaikan pada masa lalu
Yang terbawa oleh aku dan dirimu
Ayo beradu di dalam cinta daku
Akan ku ikhlaskan jika tak terimanya diriku
Diiringi suara musik dengan kepulan asap yang tak bertepi
Tanpa ada jarak jika aku mngenalmu
Terseringai rerumput dan setetes embun pagi itu
Terpancar dari tubuhku yang kuharap mawar datang bersamamu
Tapi melati birahi menjelma dari sudut-sudut keheningan
Samar-samar tak pasti
Sampai pucuk-pucuk dari sunyi bertemu
Berkata "itu dia, dari aku, bukan untukmu"
Mengikhlaskan kedua sunyi itu
Dari sunyi tak bicara pada goyangan sayap burung
Terlepas dari semua kenangan mawar hitam
Dengan getaran dan hujatan aku tahan bersama detak nadiku
untuk melepas takdirku
Lamongan 23 April 2017
Komentar
Posting Komentar