Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Neo-Tradisionalisme dan Pembaruan Islam

Perbincangan tentang Islam dan pandangan baru di dalamnya membuat wacana pembaruan Islam selalu mengalami pembahasan yang tidak pernah selesai. Bahkan setiap orang melalui jalan akademisnya, ketika melakukan penelitian dengan mengambil objek Islam dan Al Qur'an, pasti dia menemukan banyak relevansi baru yang tentu akan dihubungkannya dengan narasi pembaruan. Jika kita mengamati perkembangan itu, kita akan menemui beberapa tokoh yang berusaha mencoba keluar dari batasan kulturalnya ketika menjalankan sebuah penelitian tentang agama. Kenyataannya memang sering bertabrakan dengan cara pandang lama, tapi hal seperti itu sudah biasa, karena barang baru tentu ada penyesuaian dan adaptasi. Kebanyakan pembaruan yang ditemukan masih sangat kental menyinggul soal budaya dan tradisi. Sebab, kalau kita coba tarik ulur jauh ke belakang, masyarakat bisa dengan mudah bersentuhan langsung dengan Islam salah satunya melalui budaya dan tradisi.  Sehingga otomatis antara manusia dan pola kebudayaan s...

Cara Menghindari Penyesalan untuk Guru Bahasa Indonesia

  Sebagai seorang pendidik dan pengajar, Basuki paham sedari awal, kalau guru adalah segalanya saat di dalam kelas. Ia tidak boleh terlihat bodoh di depan para siswanya. Ia harus tampak pintar, bahkan wajib tahu segalanya.  Seandainya ia bingung ketika ditanya siswa, cara paling jitu, sebisa mungkin ia punya jurus siasat untuk menjawab pertanyaan itu. Menghindar seperti apapun, ia tetap tidak akan bisa. Bagaimana bisa menghindar, ia berada dalam satu kelas dengan para siswanya. Semakin menghindar, maka semakin kentara. Maka ia harus berani menjawab. Ibarat perang, sebanyak apapun musuh, harus dihadapi. Entah metode menghadapinya dengan siasat atau kelicikan, yang penting itu bentuk sarana usaha untuk menghadapi masalah. Tipikal siswa itu bermacam-macam. Ada yang tahu tapi sengaja bertanya. Ada juga yang memang benar-benar tidak tahu. Kesengajaan itu punya maksud mungkin ingin sekali-kali menguji kemahiran gurunya.  Sepertinya hal itu perlu, sebenarnya bukan menguji, justr...

Radikalisme Salah Cita-Cita

Melihat perkembangan gerakan Islam, semakin hari membuat sebagian kalangan mengalami fase fetakompli. Umat mengalami kebingungan. Bingung memilih Islam mana. Menengok ke kanan, Islam jadi tegang. Menengok ke kiri, Islam justru semakin tegang.  Dua-duanya punya motivasi serius. Namanya gerakan, tentu memiliki arah, tujuan, visi misi, dan motivasi. Sehingga berkembang dan terus berjalan sesuai apa yang ingin dicapai. Satu gerakan dengan gerakan lainnya membentuk satu episentrum baru. Pada dasarnya berkutat pada corak Islam lama, cuma diusung dengan pemabaruan gerakan baru. Ruang lingkup yang sengaja mereka bentuk membuat satu bentuk berupa gelas kosong. Siapa saja yang mau, boleh ikut.  Sama-sama bergerak. Ada yang terlihat, ada pula yang tidak. Yang tak terlihat cenderung samar-samar tak terendus. Masing-masing punya resiko. Apalagi bagi golongan yang berani tampak.  Boleh saja terlihat, tapi sangat beresiko. Paling tidak, outputnya minim masalah, serta harus muncul efeek ...

Menjadi Penantang dan Pengalah

Semenjak Pandemi, perhelatan sepak bola tanah air mengalami kembang kempis. Setelah vakum dengan waktu cukup lama, akhirnya laga yang ditunggu-tunggu itu mendapat angin segar. Para penggemar sepak bola Indonesia bersorak ramai menyambutnya. Tidak perlu menunggu waktu lama, puncaknya ada di piala AFF 2020 yang digelar di tahun 2021. Seolah-olah fokus mereka terpusat di sana. Dalam laga tersebut, Indonesia cukup jadi perhatian. Tidak boleh dipandang remeh begitu saja. Ia memiliki sejarah cukup baik, meski tak ada kemenangan trophy yang ia peroleh. Tetapi sejarah itu jadi penanda sekaligus pengingat. Tidak terlalu penting bagaimana sejarah negara lain. Paling penting bagaimana sejarah bangsa ini bisa tercipta, berjalan, dan terinternalisasi. Setelah itu jadi bahan pembelajaran bersama. Sebab, untuk bangkit, kita tidak butuh sejarah orang lain. Berharap memang tak ada salahnya. Sebagai warga negara yang baik, berdoa untuk kemenangan Timnas itu wajib. Tapi untuk memaksa mena...