| Bunuh
diri saat ini seakan menjadi fenomena yang sering terdengar di kalangan
masyarakat. Melalui berita, surat kabar, tidak jarang kabar mengenai seseorang
yang mengalami bunuh diri. Bahkan sampai ada beberapa tempat yang cukup
terkenal sebagai tempat untuk bunuh diri, seperti hutan aokigahara di Jepang. Dikutip
dari tahupedia.com, pada tahun 2010 kurang lebih dua ratus orang mengakhiri
hidupnya di lokasi tersebut. Hal itu membuktikan bahwa banyaknya kasus bunuh
diri yang terjadi di selururuh belahan dunia. |
Dalam karya sastra, juga ada yang mengangkat tentang kisah bunuh diri. Salah satu karya sastra yang mengangkat tema bunuh diri adalah cerpen berjudul “Lelaki yang Menikahi Sepi” karya M Ikhwanus S yang dimuat dalam surat kabar Minggu Pagi. Cerpen tersebut menceritakan seorang tokoh yang bernama Mahrus. Ia mendadak hilang dari berbagai aktivitas yang biasa ia lakukan di kampungnya. Banyak warga yang bertanya-tanya tentang keberadaan Mahrus yang seakan lenyap dari peradaban. Salah satu orang yang berasa akan kehilangan Mahrus adalah Wak salim. Wak Salim mendatangi rumah Mahrus, namun di rumah yang bertembok kayu itu ia tidak dapat menjumpai Mahrus. Hingga beberapa warga juga penasaran kemana perginya Mahrus. Para warga akhirnya mendobrak rumah Mahrus, dan menemukan mayat Mahrus yang telah tergantung di langit-langit.
Sosok
Mahrus yang dihindari oleh seluruh warga menimbulkan tekanan psikologis dalam
benak Mahrus. Banyak warga yang membicarakan hal-hal buruk tentang Mahrus
seperti pada saat kenduri yang diadakan istri Wak Salim. Ada warga yang mengatakan
bahwa saat Mahrus berkeringat, bau badannya sama dengan air kencing tikus. Hal tersebut
membuktikan bahwa Mahrus sering mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan
oleh warga di kampunya. Bukan hanya sekadar tidak menyukai saja, tetapi juga
warga mengolok-olok Mahrus. Hal tersebut jika dicerminkan pada kehidupan
sehari-hari tentu saja akan menyakiti hati sekaligus membebani psikologi
seseorang yang diejek.
Tidak
hanya warga, satu-satunya keluarga yang dimiliki Mahrus yaitu Budhenya saja
tidak mau memperhatikan Mahrus. Budhenya sangat sibuk dengan toko sembako yang
ia kelola. Sehingga sangat sedikit waktu luang yang budhenya miliki. Saat Mahrus
meminjam uang senilai satu juta rupiah, budhenya enggan untuk meminjami Mahrus
dan malah mencaci drinya. Hal tersebut tentu saja membuat siapapun termasuk Mahrus
beranggapan bahwa sudah tidak ada yang memperhatikan dirinya lagi bahkan
satu-satunya keluarganya sekalipun.
Beban berat yang harus ditanggung Mahrus yang lainnya adalah ketika tabungannya ludes karena ditipu oleh Wah Salim. Wak salim berdalih usaha yang dijalankannya gulung tikar, sehingga ia tidak bisa mengembalikan modal Mahrus. Hal itu tentu saja membuat Mahrus sangat terpukul dan tudak bisa berbuat apa-apa. Hal itu sungguh ironi karena ketika hilangnya Mahrus, keluarga Wak Salim malah membeli motor baru. Tekanan-tekanan psikologi tersebutlah yang mengakibatkan Mahrus memutuskan untuk gantung diri.
Daftar
Referensi:
Nevid, Jeffrey S., dkk. 2003. Psikologi Abnormal
Buku Pertama (Edisi Ke-5). Terjemahan Tim Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://www.tahupedia.com/content/show/1469/10-Tempat-Bunuh-Diri-Terkenal-Dari-Berbagai-Negara-Di-Dunia
diakses pada tanggal 10 Desember pukul 18:12
https://lakonhidup.com/2019/11/22/lelaki-yang-menikahi-sepi/
diakses pada tanggal 7 Desember pukul 21:03

Komentar
Posting Komentar