(Teruntuk Ken Amyafana)
Sibuklah aku membaca, menyepi menergap malam dan menghampiri sesudut ruang terpampang |
aku mengikis samudera panjang tergulung
hujan. Aku melapangkan kasihku sampai ke Tuhan, cintaku tertumpuk lautan
berlapis-lapis tanpa sadar
tubuhku deret air embun yang bertahan, aku sadar, menyayangimu adalah aliran sepi menggumpal.
Dalam sepi, dan ramai. Hingar bingar senyummu berderet
menyumbang lapar haus dahaga. Menjadikan arti kian mendalam, menyeruak sampai
ke relung paling dalam.
Semakin malam, semakin ku tatap, malah sunyi kudapat. Menyapa
jalan melewati garis lindap mengurung tepi seakan padat berabad-abad
Hari-hari kian melenggang, malam-malam melapangkan,
perdetik menjerit sabar, dan esok aku menyangkal, tiada hari kebohongan karena
kau selalu berterus terang.
(Selasa, 2018)
Komentar
Posting Komentar