Tepat kemarin pada tangal 17 Agustus 2017, kita sama-sama
serentak seluruh Indonesia bersenang-senang merayakan hari kemerdekaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Mengenang berbagai macam peristiwa, dari suka dan
duka perjuangan para syuhada’ kita dalam memperjuangkan kemerdekaan Bangsa
Indonesia. Alangkah baiknya sebelum bersenang-senang dengan kemerdekaan, kita
harus bisa mendalami arti tentang kemerdekaan itu seperti apa.. Rakyat
Indonesia harus tau betul tentang bagaimana epistimologis Kemerdekaan. Jika
dilihat dari konteks kasap mata, Kemerdekaan adalah suatu upaya pembebaskan
diri dari belenggu apapun yang mengikat secara kuat. Dalam artian membebaskan
diri untuk menuju sikap yang mandiri. Pada dasarnya, setiap manusia diberi
kuasa Tuhan untuk memerdekakan dirinya sendiri, tapi secara tidak sadar justru
kita menyerahkan kemerdekaan tersebut kepada orang lain, dengan upaya mengatur
konsep kemandirian yang tidak berdasarkan hati nurani kita. Kemerdekaan itu
baik asalkan bisa menempatkan posisi kemerdekaan dengan tepat. Istilah
kemerdekaan bisa diterapkan kepada siapapun, baik itu individu, kelompok atau
bahkan kepada negara kita Indonesia. Kemerdekaan kalau diterapkan ke individu
manusia masing-masing, akan menghasilkan sebuah pengetahuan yang baru. Sebab
dengan merdeka, orang akan lebih mengenal batas-batasnya. Andaikan manusia melakukan
sudah melebihi batasnya, maka manusia tersebut akan dihancurkan oleh dirinya
sendiri.
Pada hari itu juga, Universitas Negeri Surabaya mengadakan
upacara peringatan 17 Agustus, kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan
PKKMB yang dimulai sejak 11 Agustus kemarin. Seluruh mahasiswa baru serentak
mengikuti upacara tersebut dengan khidmat. Bukan hanya seluruh mahasiswa baru, tapi
seluruh tenaga pendidik serta karyawan selingkung UNESA. kegiatan tersebut
sangat meriah sekali. Di peghujung acara, semua mahasiswa baru melakukan aksi
Flashmob dengan membentuk gambar merah putih, lambang UNESA dan angka 72, angka
tersebut melambangkan usia kemerdekaan bangsa Indonesia. Sesuai dengan sebutan
di logo kemerdekaan yaitu Indonesia kerja bersama. Kerja bersama artinya bangun
membahu menjalin kepercayaan untuk membangun bangsa ini dengan sama-sama. Tanpa
ada perpecahan diantara sesama. Baik itu dalam hal agama, ras, suku dan
golongan. Karena kalau cara berfikir kita sudah mengenai Indonesia, maka kita
juga harus bisa mempunyai sistem cara berfikir Indonesia, bagaimana kemajuan
bangsa indonesia, bukannya cara berfikir individualis atau kelompok yang
bertujuan untuk kemajuan dirinya sendiri bahkan kelompoknya.
Disini saya tidak mengfokuskan tentang bagaimana upacara
tersebut, karena setiap tahun pasti sama kalau dibahas tentang upacaranya.
Sedangkan yang menjadi topik pembahasan saya adalah tentang PKKMB khusunya
dalam hal penamaan kepada mahasiswa baru. Saya melihat ada sedikit perbedaan di
tahun ini dibandingkan dengan tahun kemarin. Perbedaan yang jelas nampak
terlihat adalah tentang nama panggilan untuk mahasiswa baru, tahun kemarin nama
mahasiswa baru tidak ada sebutan yang signifikan dibandingkan tahun ini. Kalau
tahun ini ada sedikit istimewa untuk nama panggilan mahasisiwa baru. Dengan
bangga, dengan penuh keyakinan diri, mahasiswa baru tersebut dipanggil dengan
sebutan GARDA UNESA (Garuda Muda). Saya harap seluruh panitia bisa mendalami
tentang pemaknaan nama panggilan tersebut. Karena lucu kalau orang memberi
nama, sedangkan arti nama yang diberikan dia tidak mengetahuinya. Kalau ditarik
ke belakang, orang-orang tua dulu selalu bilang kalau nama itu adalah sebuah
do’a, harapan-harapan yang nantinya supaya anak tersebut bisa memposisikan
dirinya sesuai dengan nama yang ada di pundaknya. Ok. Mari kita sama-sama
berdo’a supaya dengan nama itu bisa membawa perubahan bagi bangsa Indonesia,
khusunya Universitas Negeri Surabaya.
Kalau dikupas sedikit-sedikit tentang nama GARDA, nama
itu terkandung sebuah amanat yang sangat besar. Secara filosofis, Garuda adalah
bukan jenis burung, tapi Garuda adalah nama burung yang disemayamkan di jiwa
burung Elang. Burung yang gagah, tangguh dan besar. Pada saat Garuda belum
dilahirkan, ibunya selalu digoda atau dipermainkan oleh sebelas naga yang
mempunyai sifat licik. Karena tidak tahan dengan kelicikannya, ibu sang Garuda
meminta pertolongan kepada Dewa agar dibebaskan dari naga-naga tersebut.
Akhirnya sang Dewa mengabulkan permohonan dari ibu sang Garuda. Selanjutnya Ibu
tersebut dianugerahi anak yang diberi nama Garuda, tugas dari Garuda adalah
membebaskan ibunya dari cengkraman sebelas naga itu.
Bayangkan, sungguh
besar tugas dari seorang Garuda. Kalau memang dihubungkan dengan kemerdekaan,
apakah Indonesia sudah bebas dari naga-naga tersebut. Ataukah kita yang tidak
tau siapa naga-naga itu? Pasti muncul sebuah pertanyaan besar. Siapa naga-naga
itu dan sistem kelicikan seperti apa yang diterapkan di negara kita tercinta
ini. itu adalah tugas kita semua, tugas Garuda-garuda muda bangsa Indonesia.
Mudah-mudahan apa yang saya harapkan sama dengan apa yang diharapkan oleh orang
yang memberi nama Garuda Muda Unesa tersebut, yaitu mencari tentang naga itu,
apakah benar naga itu yang mengendalikan Indonesia sampai saat ini?.
Dengan PKKMB ini juga tentunya harus bisa lebih
mengutamakan pemahaman nilai serta cara berfikir untuk Indonesia. Negara
Indonesia adalah negara yang tidak pernah lepas dengan masalah-masalah. Kita
harus bisa berpositif thingking dengan permasalahan itu, anggaplah permasalahan
itu sebuah ujian yang bisa meningkatkan bangsa ini untuk naik satu tingkat dari
sebelumnya. Sebab tuhan hanya memberi cobaan kepada hambanya yang dia sayang.
Bagaimana kita bisa naik kelas kalau tanpa dengan ujian?.
Kesadaran tentang Indonesia saat ini sudah mulai luntur,
anak-anak dibuat tidak percaya diri dengan jati dirinya, dengan jati diri
bangsanya. Setiap tahun kita merayakan kemerdekaan Bangsa Indonesia, seharusnya
kita sadar betul kalau Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang dihuni
oeh rakyat-rakyat yang luar biasa. Kehebatan rakyat Indonesia adalah tidak
mengungguli siapapun, melainkan memangku seluruh negara-negara yang ingin
mengendalikan negara Ini. untuk mencari naga-naga tersebut, mari kita sama-sama
belajar sejarah yang objektik, jangan sampai kita menerima suguhan sejarah yang
bersifat subjektif. Karena dengan ke objektifan, kita akan bisa mencari jati
diri dan sejatinya diri bangsa Indonesia itu seperti apa. tentunya lambat tahun
kita pasti akan mengenal siapakah naga-naga tersebutt.
Harapannya dengan nama Garuda Muda tersebut merupakan
harapan baru, semangat baru untuk kita semua, bukan hanya untuk mahasiswa baru.
Tapi kesadaran dari setiap jiwa pemuda-pemuda bangsa Indonesia harus bisa
memunculkan emosi baru untuk membawa perubahan Indonesia yang lebih baik. Jika
melihat dari unsur sejarahnya, kita sebagai pemuda-pemuda adalah generasi baru
yang diciptakan Tuhan untuk membawa perubahan yang lebih baik. Kita bukan
generasi lama. Karena dengan mengenal ilmu baru, dengan mengenal pengetahuan
baru, tentunya kita juga mempunyai semangat baru dalam mengembankan amanat yang
telah diberikan tuhan kepada kita yaitu Garuda Muda. (ABS)
Minggu, 19 Agustus 2017
Komentar
Posting Komentar