Dalam susah besok ku sangka kabut melayap.
Musim kemarau berhilir ke dekapan pelabuhan.
Suara nyanyian burung-burung silau pada hujan.
Hujan berdayung duri.
Sengaja aku berdiri dengan gelombang.
Membuat boneka dari puisi.
Apa saja yang ku dapat saat bernyanyi.
Menghitari seluk pantai di ujung pandawa.
Hanya pandai tatapan matanya.
Seutas itu bersuara nyaris membuat dahaga.
Dayung kapal selam di kemudian.
Menyelam dari biru ke haluan.
Apa daya diriku berjalan.
Sama halnya ombak di tengah lautan.
Salam sayang bila tak karuan.
Suara diujung titik pusar laut.
Pasir berdebu melihat rona penjual.
Dia penjual nurani dalam jiwa.
Aku berharap tak jadi penjual.
Karena penjual hanya menjajakan.
Bukan mengikhlaskan.
Tak disangka, payung berdiri.
Menutupi duka waktu senang.
Bila harus bimbang, aku tak sangka waktu memang gelap.
Apa bedanya laut dalam sangkar.
Bila tak bisa keluar.
Keyakinan adalah bagaimana memandang.
Kepercayaan adalah bagaimana menguatkan.
Dalam kelapa yang ditegakkan.
Dalam burung yang menerbangkan.
Apa daya serangga yang merayap.
Tak disangka gelombang hanya gua kosong yang tak bertepi.
Senin, 15 Mei 2017
Musim kemarau berhilir ke dekapan pelabuhan.
Suara nyanyian burung-burung silau pada hujan.
Hujan berdayung duri.
Sengaja aku berdiri dengan gelombang.
Membuat boneka dari puisi.
Apa saja yang ku dapat saat bernyanyi.
Menghitari seluk pantai di ujung pandawa.
Hanya pandai tatapan matanya.
Seutas itu bersuara nyaris membuat dahaga.
Dayung kapal selam di kemudian.
Menyelam dari biru ke haluan.
Apa daya diriku berjalan.
Sama halnya ombak di tengah lautan.
Salam sayang bila tak karuan.
Suara diujung titik pusar laut.
Pasir berdebu melihat rona penjual.
Dia penjual nurani dalam jiwa.
Aku berharap tak jadi penjual.
Karena penjual hanya menjajakan.
Bukan mengikhlaskan.
Tak disangka, payung berdiri.
Menutupi duka waktu senang.
Bila harus bimbang, aku tak sangka waktu memang gelap.
Apa bedanya laut dalam sangkar.
Bila tak bisa keluar.
Keyakinan adalah bagaimana memandang.
Kepercayaan adalah bagaimana menguatkan.
Dalam kelapa yang ditegakkan.
Dalam burung yang menerbangkan.
Apa daya serangga yang merayap.
Tak disangka gelombang hanya gua kosong yang tak bertepi.
Senin, 15 Mei 2017
Komentar
Posting Komentar