Tempat macam apa menyulut kami.
Sistem macam apa yang mengiris kerinduan kami.
Watak tersimpuh pada kotornya keadilan.
Awan seakan akan takluk oleh setajam ilalang yang hilang.
Hati utuh bergerak namun tertada.
Kita memang bisa bicara namun apa?
Hanya telunjuk bersaksi adanya.
Mulut tersentak tapi tak seotak
Janji bisa saja serupa
Tapi bukti tak beda nyata
Orang-orang melelehkan senja di karangan
Kaum suci menajiskan diri di selokan
Sedangkan Kaum najis mensucikan diri di belakang pekarangan
itu macam rupa tapi tak tertanda
Anak cerdas lari di pekarangan orang
Demi menuntut saat pengakuan
Yang mulia disini bisa apa?
Cuma ya ya ya tak berubah
Yang mulia sulit dipercaya
Hamba mulia pun tak mempercayainya.
Mau tidak mau itu yang mulia penjaga daerah wilayahku
Wilayah ciptaan tuhan atas kuasanya
Ku berdiri setapak dengan tegak di tanah kekuasaanku
Terbentak jarak seirama tanpa senoda
Kalau hatimu berlandas cinta
Maka keikhlasan menggiring sukmamu
Kalau hatimu berlandas kebencian
Maka imbalan menyerimpung nuranimu
Menggores akal sukma nadimu
Namun harus ku percya
Ini ada bersama cinta
Tonggak sejarah adabnya dunia
Cikal bakal percya akan cinta ku padaNya
Ahmad Baharuddin Surya
Lamongan
18/02/2017
Sistem macam apa yang mengiris kerinduan kami.
Watak tersimpuh pada kotornya keadilan.
Awan seakan akan takluk oleh setajam ilalang yang hilang.
Hati utuh bergerak namun tertada.
Kita memang bisa bicara namun apa?
Hanya telunjuk bersaksi adanya.
Mulut tersentak tapi tak seotak
Janji bisa saja serupa
Tapi bukti tak beda nyata
Orang-orang melelehkan senja di karangan
Kaum suci menajiskan diri di selokan
Sedangkan Kaum najis mensucikan diri di belakang pekarangan
itu macam rupa tapi tak tertanda
Anak cerdas lari di pekarangan orang
Demi menuntut saat pengakuan
Yang mulia disini bisa apa?
Cuma ya ya ya tak berubah
Yang mulia sulit dipercaya
Hamba mulia pun tak mempercayainya.
Mau tidak mau itu yang mulia penjaga daerah wilayahku
Wilayah ciptaan tuhan atas kuasanya
Ku berdiri setapak dengan tegak di tanah kekuasaanku
Terbentak jarak seirama tanpa senoda
Kalau hatimu berlandas cinta
Maka keikhlasan menggiring sukmamu
Kalau hatimu berlandas kebencian
Maka imbalan menyerimpung nuranimu
Menggores akal sukma nadimu
Namun harus ku percya
Ini ada bersama cinta
Tonggak sejarah adabnya dunia
Cikal bakal percya akan cinta ku padaNya
Ahmad Baharuddin Surya
Lamongan
18/02/2017
Komentar
Posting Komentar