Bulan November sebuah budaya penuh kenangan
Untaian berbalas masa lalu pada peradaban
Kenangan darah, nanah membawa luka Surabaya
Selalu dikenang ke berjuta arah
Sadar atau tak sadar kita terjerumus ke lembah perjuangan
Kehormatan untuk kejayaan
Merebut merah putih dalam merah putih biru
Semua pahlawan tak goyang dengan laras panjang
Tapi tuhan tak pernah tidur, bendera biru di robek dari merah putih
Dengan berteriak
“Merdeka bangsaku!
“Hidup tanah airku!
Ketika Jancok dengan takbir seakan – akan mengiringi derap langkah para
Pahlawan
Semangat arek – arek Suroboyo tak ter elahkan
Wahai negeri para pemabuk
Pemilik merah putih biru
Jikalau kau tak enyah di hadapanku
Akan kutawarkan darah dan selaras bambu panjang di wajahmu
Tak kuhiraukan tubuhku tercecel, terhempas asal negeriku bebas
Meskipun darahku terpuncrat di badanmu
Tapi kini, perjuangan tanpa balas budi
Kaum pemuda hedonisme menjalar ke akal pikiran mereka
Seakan tanpa beban atas perjuangan para pahlawan
Wahai pemuda, jika Surabaya jadi tempat pilihanmu
Akan ku tawarkan dua pilihan kepadamu
Hidup atau Mati
Hidup dari kebodohan, keterpurukan dan kesadaran
Atau mati, mati tersirat
Setiap langkahmu berpijak, merupakan
bekas darah
Para pahlawan
Sadar kawan..!!
Kita hidup dalam kenikmatan tanpa ancaman berarti
Sekarang merah putih melekat di tiang – tiang panjang
Tapi itu tak sepanjang harapan para pahlawan yang berpesan
Semoga kedepan nya
Jaya Bangsaku!
Jaya Indonesiaku!
Jaya Tanah Airku!
Surabaya, 17/11/2016
Komentar
Posting Komentar