Aku duduk melihat bulan dipangkuan malam
Belajar dari bintang, dari awan juga dari galaxy alam
Menghayati bulan yang terkikis oleh mtahari
Ini sebuah kerinduan tanpa obat
Malam tanpa surauan
Kerinduan seseorang tentang hidup tanpa angan
Malam bukan berarti gelap
Gelap hanya untuk orang – orang buta otaknya
Dia hidup dari tembok belenggu kebodohan
Yang bersembunyi dari kenyataan hidup
Siang bukan berarti terang
Terang bercahaya menyinari otak – otak yang kejahiliyaan
Malam adalah ukiran dindingnya awan –awan
Membentuk untaian tali putus - putus di ujung - ujungnya
Suatu malam pernah ku melukis dirimu dalam ranjang
Tubuhmu berbalut sutra tipis di separuh badanmu
Menerawang tubuhmu yang elok bersinar dalam kemalaman
Dengan menikmati lengkapnya dunia di sebuah titik di tubuhmu
Oh... sebuah prasasti tanpa ukiran
Melengok – lengok sesuai irama kemesraan
Malam itu pudar menuju ke rotasi bintang
Berjajar sesuai sumbu pola intinya
Berisyarat cinta tapi tak bermakna
Lukisan itu ku persembahkan pada suatu malam tanpa makna kehidupan
Komentar
Posting Komentar