Hidup punya
sendi untuk berputar
Seisinya juga
mengikutinya
Beribu – ribu
macam kehidupan
Namun cintaku
padamu yang begitu mengalir
Andai aku tuhan
Akan ku
kirimkan malaikat – malaikat ku yang lembut, yang halus untuk
menggantikan pelukanku,
cumbuanku, dan mesraku
malam sirna
tanpa kerinduanmu
aku seperti
gelandangan mengais dijalan trotoar
hidupku pudar
memutar
cinta kasihku
berlandaskan ayat suci di hatiku
Dalam malam ku
bergelut dosa do’a dalam sajadah panjang
Tapi aku tak
mendengar bisikan tuhan
Apa mungkin
tuhan juga mencari dia si kekasih
Tuhan kau punya
bermacam malaikat
Kirimkan
malaikatmu, jaga tetesan air di kelopak matanya
Rinduku sudah terkapar
Sayangku
terbakar
Cintaku hangus
tersayat gelora cinta ayat suci
Oh Tuhan, licik
kah dirimu
Kau sembunyikan
sinar terang dihatiku
Seakan –akan
kau buat drama tanpa akhir
Mulut – mulut
malaikat kau bungkam, kau tutupi kain nodamu
Dimana dia?
Aku bertanya
pada siapa?
Tuhan, teganya
kau sembunyikan dia disaat mataku terpejam
Ribuan sujud
telah ku lakukan di pangkuanmu
Deras aliran
mataku membasahi malam itu
Keluarkan dia
Tuhan!
Aku sadar, aku
hanya hambamu yang kehilangan cinta
Cinta terbakar
amarah
Amarah yang
terendam oleh dosa
Komentar
Posting Komentar