Langsung ke konten utama

Postingan

BAHARI LAMONGAN

Batuan senja cahaya hasta Ombak berjajar di muara api Elok matahari terbias di jagat barat Biru kekal berakar Terpana akan muncul biru sahajamu Lamongan jauh di pandang Kota kecil indah raganya Indah bahari corak rupawan Sumber kehidupan nyata Kekayaan isiku abadi tak terjamah waktu Daun kering sembunyi di balik pasir Selembar demi selembar tapi tertata Sayup gemetar menjalar Rindu ombak siapa yang tahu? Roda ilahi berkibar sejati Rawat aku dengan sepenuh energi paruhmu Taruh aku di pundak hasta jemari tanganmu Secerca syair indah menghantar amanat kecilku Menjulang jauh tak tergapai mata sayuku Hanya terjemah di lubuk hati nestapa

BELATI TAK BERMAKSUD

Tubuh melayang mengundai di pelukan malam Pisau menusuk rusuk kalbu siang bolong itu Serasa menyayat hati kelabu panjang kemarin sore Tergores luka bercucuran darah tangis di sudut mata Mengayunkan tangan dengan irama hati suka penuh duka dan lara Namun belati itu tak menusuk waktu Waktu mencari jalan kenangan tengah malam nanti Tapi kenangan di kala itu Menggoreskan sajadah panjang di sudut kenangan masa lalu Angin juga mencari sajak ku yang hilang melayang karena pisau tajam di bawah  rembulan sayu Aku bertanya pada siapa? Dimana sajak tanpa alur yang terhempas angin itu Di perempatan gardu besar ku mencari – cari Siang malam berbisik mungkin belati itu tahu Memang tajam tapi mengingatkan sesuatu Sajak ku tak berirama namun berarti Dari belati berkisahkan suka saat senja saat ini Membingungkan tapi kiasan penuh makna Waktu mendayu mengejar sajak yang tak pada tempatnya Angin, dimana sajakku? Siang ku berharap jatuh o...

DIA SI HILANG

Hidup punya sendi untuk berputar Seisinya juga mengikutinya Beribu – ribu macam kehidupan Namun cintaku padamu yang begitu mengalir Andai aku tuhan Akan ku kirimkan malaikat – malaikat ku yang lembut, yang halus untuk menggantikan pelukanku, cumbuanku, dan mesraku malam sirna tanpa kerinduanmu aku seperti gelandangan mengais dijalan trotoar hidupku pudar memutar cinta kasihku berlandaskan ayat suci di hatiku Dalam malam ku bergelut dosa do’a dalam sajadah panjang Tapi aku tak mendengar bisikan tuhan Apa mungkin tuhan juga mencari dia si kekasih Tuhan kau punya bermacam malaikat Kirimkan malaikatmu, jaga tetesan air di kelopak matanya Rinduku sudah terkapar Sayangku terbakar Cintaku hangus tersayat gelora cinta ayat suci Oh Tuhan, licik kah dirimu Kau sembunyikan sinar terang dihatiku Seakan –akan kau buat drama tanpa akhir Mulut – mulut malaikat kau bungkam, kau tutupi kain nodamu Dimana dia? Aku bertanya pada siapa? Tuha...

MALAM HARAPAN

Rasa ini semakin terpancar Keheningan malam bertabur diatas untaian kasih mesrah Jauh tak terasa, dekat pun hampir terasa Di sajadah benang merah terlintas doa panjang tersirat kasih sayang Ragamu sangat jauh tapi untaian doa mu terasa di malam – malam itu                                Tangan ku menggegam ragamu namun tak begitu mampu Ingin ku belai rambut hitam panjang merona nan mewangi surga itu Pikiran terbayang wajah indah rupawanmu Terlintas goresan kenangan indah saat bersamamu di kala itu Tetapkan hati teguhkan niat, jarak panjang bukan halangan untuk bersama Anggap ini cobaan menuju sebuah penantian yang tersusun oleh tuhan Raga boleh jauh tapi hati telah menyatu Hembusan angin berharap bisa menghantar kesepian malam yang membutuhkan cengkrama mulut manismu Inginku selalu berada di pel...

ALAM NYATA

Indah di pajajaran mata Tuhan menciptakan sekelopak keindahan di pandang mata telanjang Alam bersahabat bercerita sejenak melupakan kepenatan kerinduan alam Mata di buat layu oleh indah panorama cinta Namun awan hitam mengalahkan indah awan biru yang menyelimuti pekarangan alam Rinduku terpaku di dinding putih bergores parutan nafsu Bercucuran air mata terbawa ke sanubari keindahan nyata Subhanallah... lubuk hati ku mengucap seiring panorama yang tiada henti Menyinarkan sinar keagungan      

RINDU KUASA

Aku rindu Allah Engkau si Allah Tuhan jagad semesta Tanah rindu Allah Pohon juga rindu Semesta alam juga rindu Tak ada yang pantas dirindu – rindukan kecuali engkau Segila – gilanya cinta tak pantas bila tak rindu Allah Cinta berlandas Allah Sayang berpijak sang ilahi robbi Satu wujud berjuta kerinduan Rindu istri tak seberat rindunya Ridu khamer tak seberat rindunya Bunga melamun merana Alam bergulat bercanda Sajak ku berjajar berirama Tanda rindu tak terkira Awan bercahaya di pelukan ilahi Satu makna satu keesaan cinta

PALSU

Tubuh ragaku dihadapkan harapan pudar Kaki langkahku seraya tak ada guna Cucuran suara berlandaskan perasaan air mata Rakyat diwakilkan Tapi suara tak keluar Mulut dibungkam kertas hina Gedungmu tak semegah tanggung jawabmu Harta negara kau makan sekeluarga Politik alasan palsumu Keluarga alasan palsumu belaka Aku melihat manusia berkeliat darah di wajahnya tanpa usapan Ketika harapan diminta Hidupmu seakan tanpa upaya jeratan air mata Wajah palsumu menyinari keindahan indonsia Yang nyata maupun hina tak kasap mata