Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Kala Itu

Semenjak luka bertamabah luka Semenjak cinta tertiup sebelah Kala tak terucap Namun hanya senyap Sendiri makin ada Juga tatkala tak serupa Semenjak hening sulit bertabuh Semenjak mulut tatkala takut Berbisik rindu di kala semu Tapi aku sekejap mangingat Betapa hebat rindu yang tak tentu Seduhan air  terhangat Penghantar kemalangan angan terucap Hanya sepuan debu di padang angin Tergambar semu saat mengambang Cinta harus bertahan selayaknya Tak peduli kembali berupa apa Ahmad Baharuddin Surya Lamongan Kumpulan Puisi Sajak Elok Rupanya Suryaalbahar.blogspot.co.id

Malam Memaknai

Rembulan lahir di kesenjangan sunyi Jalanan menerpa kikisan cerita Gelap ada tanpa rupa yang cair hanya bunyi Menemani lintang kemukus malam lusa Belajar pada sunyi belajar seirama gelap Seakan hari tanpa titik pandang Seelok daun bergetar pada garis jalan angin kemanakah hari tanpa seutas rongga yang berpagutan Hidup adalah kesedihan dalam malam tanpa jeritan Peradaban alam takluk oleh setajam hening Tiada terang tanpa kegelapan tiada pahala tanpa dosa Jiwa-jiwa malang yang tertutup hatinya oleh kegelapan mengaku salah tapi mewarnai dunia kebobrokan aturan tipu daya akal sehat mirip cerobong pantatnya Malam sunyi berdendang waktu bertemu puisi yang ku sembunyikan dari kata-kata Kukaitkan dalam irona seluk bergandeng Tanpa dasar goresan akal langsung mengeja mulutnya tentang gambaran bangsa tanpa kehampaan Meski sunyi, hati akal terpancar dalam rona-rona kerukunan berbudi pekerti Sajak bernegara terbaris beberapa karya andai Lamongan 03/01/...