Tempat macam apa menyulut kami. Sistem macam apa yang mengiris kerinduan kami. Watak tersimpuh pada kotornya keadilan. Awan seakan akan takluk oleh setajam ilalang yang hilang. Hati utuh bergerak namun tertada. Kita memang bisa bicara namun apa? Hanya telunjuk bersaksi adanya. Mulut tersentak tapi tak seotak Janji bisa saja serupa Tapi bukti tak beda nyata Orang-orang melelehkan senja di karangan Kaum suci menajiskan diri di selokan Sedangkan Kaum najis mensucikan diri di belakang pekarangan itu macam rupa tapi tak tertanda Anak cerdas lari di pekarangan orang Demi menuntut saat pengakuan Yang mulia disini bisa apa? Cuma ya ya ya tak berubah Yang mulia sulit dipercaya Hamba mulia pun tak mempercayainya. Mau tidak mau itu yang mulia penjaga daerah wilayahku Wilayah ciptaan tuhan atas kuasanya Ku berdiri setapak dengan tegak di tanah kekuasaanku Terbentak jarak seirama tanpa senoda Kalau hatimu berlandas cinta Maka keikhlasan menggiring sukmamu Kala...